Text
TRANSPORTASI, KONEKTIVITAS DAN KETAHANAN NASIONAL
“Agenda Kerja Raksasa”, itulah ungkapan yang pas untuk melukiskan ambisi Presiden Joko Widodo membangun infrastruktur di Tanah Air. Tujuannya, Indonesia mampu berlari menaiki tangga pembangunan dan modernitas, merajut era konektivitas, melancarkan aksesibilitas, meningkatkan ekonomi dan daya saing bangsa, serta memperkuat ketahanan nasional. Dalam mewujudkan agenda kerja raksasa itu, pemerintah merumuskan strategi “Pembangunan Indonesia-sentris” dan “Membangun Indonesia dari Pinggiran”. Ini mengubah paradigma pembangunan yang tak hanya terpusat di Pulau Jawa dan daerah perkotaan, melainkan menyebar ke seluruh pelosok Tanah Air, terutama di daerah 3TP (tertinggal, terpencil, terluar, perbatasan) dan perdesaan hingga di ujung timur Indonesia. Hasilnya, tak sedikit pembangunan infrastruktur sebagai Proyek Strategi Nasional (PSN) tuntas dibangun. Hal ini termasuk–atas persetujuan DPR–program pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, yang telah dimulai. Agenda ini sungguh digarap serius karena secara jelas, tegas, dan terukur mampu memberi fondasi perubahan paradigma pembangunan yang didukung oleh kuatnya keyakinan bahwa timur adalah masa depan Indonesia. Buku ini ditulis oleh sosok yang terlibat langsung dalam membangun sektor transportasi. Yaitu: Menteri Perhubungan dua periode sejak 2016, Budi Karya Sumadi, dan Staf Khusus Menteri Perhubungan sejak 2018, Abdulhamid Dipopramono.
Dari pengalaman langsung mengurus sektor transportasi itulah, penulis menyadari bahwa membangun infrastruktur sektor transportasi di Indonesia membutuhkan strategi khusus. Hal ini mengingat wilayah Indonesia sangat luas, banyak kepulauan, dan daerah-daerah yang sulit dijangkau. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menumbuhkan sentra-sentra ekonomi dan pusat pertumbuhan baru.
Tidak tersedia versi lain