Text
MODEL KERAKYATAN DALAM PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN
Indonesia, yang terdiri atas banyak pulau, secara tidak langsung memiliki potensi energi angin yang tak terbatas yang tidak dibatasi sepanjang garis pantai. Selain itu, sinar matahari sepanjang tahun bisa berpotensi diubah menjadi energi listrik yang tampaknya tidak berakhir. Energi terbarukan menjadi solusi pasokan kebutuhan listrik yang paling menjanjikan di tengah-tengah kontroversi energi berbasis bahan bakar fosil dan ancaman krisis energi listrik ke depan. Seperti kita ketahui bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara cenderung mencemari lingkungan. Di sisi lain, pembangkit listrik tenaga nuklir, meskipun dianggap sebagai ramah lingkungan dan menghasilkan output yang besar, masih menimbulkan penolakan dari sebagian besar masyarakat dunia.
Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai salah satu provinsi yang dikenal dengan atmosfer akademisnya, kemudian membuat energi tidak hanya terbatas dalam dinamika kajian, tetapi juga turut terlibat dalam mengembangkannya dalam berbagai perspektif. Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSTEK) UGM sendiri juga turut andil dengan memasukkan ide demokrasi ekonomi dalam pengelolaan manfaat energi bagi berbagai pihak. Energi sebagai salah satu kebutuhan mendasar manusia kemudian tidak hanya menjadi komoditas yang bisa dimonopoli oleh pihak yang memiliki kekuatan modal saja, tetapi semua pihak juga dapat berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari hal tersebut. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat berperan lebih baik untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Tidak tersedia versi lain